Hipotesa pemanasan sinar kosmik galaksi (GCR) berdasarkan pada alasan bahwa GCRs dapat menjadikan benih untuk pembentukan awan, dan awan memantulkan cahaya matahari. Jadi jika ada GCRs sedikit mencapai Bumi (karena medan magnet matahari yang kuat membelokkan mereka pergi), hipotesis mengatakan akan ada sedikit awan, dan lebih banyak sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, sehingga pemanasan global semakin terjadi.

Jadi lebih banyak aktivitas matahari berarti medan magnet matahari lebih kuat, yang berarti bila GCRs lebih sedikit mencapai Bumi, secara hipotesis berarti awan lebih sedikit dan lebih memanas.

Badan penelitian ilmiah telah menetapkan bahwa GCRs sebenarnya tidak terlalu efektif pada penyemaian awan . Namun, hipotesis ini juga tidak terbukti hanya dengan menguji data. Selama lima dekade terakhir, jumlah GCRs yang mencapai Bumi telah meningkat, dan dalam beberapa tahun terakhir mencapai angka rekor tertinggi. Ini berarti bahwa jika hipotesis pemanasan - GCR benar, peningkatan GCRs ini harusnya benar-benar menyebabkan pendinginan global selama lima dekade terakhir, dan suhu yang sangat dingin dalam beberapa tahun terakhir.

Sebaliknya, sementara GCRs naik, suhu global saat ini juga naik, dan suhu dalam beberapa tahun terakhir mencapai rekor tertinggi.

Rata-rata tahunan GCR hitungan per menit (biru - catat bahwa penurunan angka naik pada sumbu vertikal kiri, karena GCRs yang rendah seharusnya berarti suhu akan lebih tinggi) dari Neutron monitor database vs Rata-rata suhu global tahunan permukaan (merah, sumbu vertikal kanan) dari NOAA NCDC , keduanya disesuaikan dengan pengaturan polinomial kedua.